[Review] Episode Kita

Dear pembaca,
Ini buku kedua yang kubaca mengangkat tentang persahabatan. Sudah dua buku yang membuat aku terenyah. Kali ini buku yang aku dapatkan dari giveaway yang diposting pada akun @cindy. Apa sih pendapat aku tentang buku ini? Apa lagi bukan hanya tentang persahabatan yang diangkat pada cerita ini. Baca identitasnnya dulu, ya!


Judul : Episode Kita
Penulis : Adya Tuti, Anantido Reza, Evin Tobing, Ferry Aldina, Nyi Penengah Dewanti, Mila Arkandina,  dan Taumy Alif Firman
Penerbit : Binsar Hiras
Tahun terbit : 2019
Tebal : 326  halaman

[Blurb]
“Sabar dan hadapi apa pun dengan fokus, sebab kesulitan apa pun akan bertekuk lutut pada keuletan.” (Ancha Surancha)

“Kita bisa menjadi apa saja, tapi dengan pendidikan membuat keinginan kita lebih terarah.” (Hanun Nindiya)

“Biar batu saja yang dapat terkikis, jangan semangatku.” (Elma)

“Melawan mimpi seperti melawan hati, tidak bisa dikalahkan karena ia membawa kebahagiaan. Siapa yang berpaling, maka kesemuan akan melanda.” (Karsa)

“Nelayan tangguh, pantang pulang sebelum mendapatkan ikan. Meskipun badai menghantam haluan kapal.” (La-Tang)

“Cita-cita adalah hak setiap anak, tidak ada satu pun yang berhak membatasi geraknya.” (Senja Pratiwi)

“Jangan membandingkan kehidupanmu dengan orang lain. Laiknya memandang bulan dari bumi, kita tidak akan pernah tahu apa yang terjadi di baliknya.” (Sri Rejeki)
.
Dari potongan blurb setiap tokoh, apa yang kau tangkap untuk cerita ini?



Buku ini bukan kumpulan cerpen. Namun di dalamnya ada cerita yang satu arah dari tujuh sudut pandang. Ada dari Ancha, Hanun, Elma, Karsa, La-Tang, Senja, dan Sri. Kisah perjuangan, pertemuan yang tak terduga, dan pertemuan kembali yang tak diatur, membuat aku tersentuh dan keluar kata andai ….

Melatarbelakangi kota yang berbeda, mereka bersatu di Palu kala gempa dan tsunami melanda negeri tersebut. Awalnya, mereka menjalankan hidup masing-masing dalam menggapai cita-cita. Ada yang bekerja di buruh pabrik dan berkeinginan untuk kuliah, ada yang harus susah dulu baru bisa kuliah seperti Hanun, ada pula yang harus pontang-panting meninggalkan ortu untuk merantau dalam umur belia. Semua dilakukan demi meraih cita-cita. Membaca buku ini, aku amat bersyukur bahwa aku diberi nikmat yang luar biasa. Bahkan, orang lain harus bersusah dulu agar bisa berada di posisiku saat ini.

Saat membaca buku ini, aku tidak menyangka dengan pertemuan sederhana di Malang. Lalu mereka berpisah layaknya hanya pertemuan singkat seperti kita ikut rapat organisasi yang dihadiri banyak perwakilan kampus. Tidak ada yang terlalu istimewa. Tapi, kuatnya ikatan mereka yang tidak terduga membuat aku terharu.

Lantas aku bertanya, apakah sahabat itu tidak mesti yang sudah bertahun-tahun bersanding di samping kita?



Cerita penuh pilu dan perjuangan tertuang dalam buku tebal ini. Awalnya aku pikir tipis, tapi dugaanku salah. Saat kubaca blubrnya, awalnya aku pun berpikir bahwa ini cerpen. Namun tanggapanku yang ini juga salah. Isinya sungguh menarik dan tidak membosankan.

Aku terharu dengan setiap perjuangan tokoh di cerita ini. Seperti Hanun yang keluar dari rumah demi mengejar cita-cita yang disepelekan orang tua. Juga seperti Ancha yang hidup mandiri jauh dari orang tua saat ia masuk SMP. Belum lagi kenekatannya saat ia memulai bangku kuliah.

Buku ini sangat menginspirasi kita yang sedang terjatuh akibat orang tua yang menentang keras cita-cita kita. Tidak perlu untuk melawan, namun buktikan bahwa kita tidak salah dalam keinginan kita. Dulu, aku juga merasakan jatuh. Walaupun orang tua tak menentang keras dalam cita-citaku menjadi guru, namun menentang keras cita-citaku menjadi penulis. Namun, sekarang mereka sedikit bisa menerimanya. Karena itu tak merugikanku apalagi orang tua.

Pesan yang kutangkap, jangan pernah menyerah dan cobalah untuk berusaha serta buktikan kamu bisa.

Terima kasih telah memberi kesempatan Nadyr membaca buku yang luar biasa ini. Sukses terus untuk penulisnya. Salam, Nadyr!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

[Review] Panggung Shakespeare

[Review] Cari Cinta

[Review] The Great Muslimah