[Review] Kata

Dear pembaca,
Buku ini salah satu wish yang akhirnya terkabulkan untuk aku baca walaupun melalu ebook. Bukan ebook bajakan, ya! Tenang aja. Hehehe. Jadi, sekarang aku akan review cerita ini. Cek identitas bukunya dulu!


Judul : Kata
Penulis : Rintik Sedu
Penerbit : Gagas Media
Tahun terbit : 2018
Tebal : 396 halaman
Harga : P. Jawa – Rp. 99.000,00

[Blurb]
Nugraha
Andai bisa sesederhana itu, aku tidak akan pernah mencintaimu sejak awal. Aku tidak akan mengambil risiko, mengorbankan perasaanku. Namun, semua ini di luar kendaliku.

Biru
Banda Neira adalah hari-hari terakhirku bersamamu. Kutitip segala rindu, cerita, dan perasaan yang tak lagi kubawa, lewar sebuah ciuman perpisahan. Berjanjilah kau akan melanjutkan hidupmu bersama laki-laki yang bisa menjaga dan menyayangimu lebih baik dariku.

Binta
Cinta pertama seorang perempuan yang didapat dari laki-laki adalah dari ayahnya. Dan cinta pertama itu, telah mematahkan hatiku. Ayahku sendiri membuatku berhenti percaya dengan namanya cinta.
.
Nugraha, Biru, dan Binta saling membelakangi dan saling pergi. Mereka butuh kata-kata untuk menjelaskan perasaan. Mereka harus bicara dan berhenti menyembunyikan kata hati serta mencari jawaban dari sebuah perasaan.



Pasti banyak yang sudah membaca cerita ini, ‘kan?

Novel ini mengisahkan sosok Binta yang kehilangan kepercayaan dengan seorang laki-laki namun ia tetap jatuh cinta dengan Biru yang aku anggap hanya obsesi dia karena ia memiliki orang apa lagi pria yang sangat perhatian dengannya saat ia terpuruk. Sosok Binta ini terlalu tertutup dan tidak menerima orang lain dengan mudah di dalam kehidupannya.

Sosok Nugraha yang pantang menyerah ini membuat aku jatuh cinta dengan dirinya. Dia sosok yang patut dipertahankan namun sayang Binta terus menolaknya.

Sosok Biru yang ngeselin membuat aku paham kenapa Binta menolak sosok yang lain. Mereka yang sama-sama memendam rasa membuat cerita ini lebih greget.
.
Bagaimana sudut pandang kalian pada tiga sosok itu?



Aku suka dengan karakter Nugraha yang terus berjuang pantang menyerah walaupun terus ditolak kehadirannya oleh Binta. Agak tidak suka dengan sosok Binta yang terlalu cuek dalam hidupnya. Ya, walaupun Binta ada maksud dengan kehidupannya, tapi terlalu menutupkan diri pun tidak bagus untuk kesehatan jiwanya sendiri.

Untuk sosok Biru, bukan tidak suka tapi agak geram. Kaya mempermainkan perasaan gitu. Cuma dengan ketiga karakter tersebut di dalam cerita ini, membuat cerita ini sungguh lengkap.

Banyak puisi yang dibuat Biru membuat aku jatuh cinta dengan kemanisannya. Namun sayang, sifatnya yang tidak mau tahu dan tidak gimana, ya, bingung. Hihihi. Intinya puisinya itu cukup membuat meleleh dan terharu.

Cerita ini tidak mengecewakan sama sekali. Bahkan membuat kita penasaran sehingga ingin baca terus dan terus.
🌟 8/10

Maaf jika review-ku kurang memuaskan dan banyak kurangnya. Sukses selalu, Kak. Salam, Nadyr!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

[Review] Panggung Shakespeare

[Review] Cari Cinta

[Review] The Great Muslimah